Sebagai kota air, Muara Teweh menyuguhkan
pemandangan Wisata Alam yang unik berupa rumah apung yang cukup banyak,
berderet di sepanjang tepian Sungai Barito sekaligus
menyuguhkan panorama sungai Barito
Kota Air Muara Teweh ,merupakan
Ibu Kota Kabupaten Barito Utara yang mayoritas penduduknya berasal dari
suku Dayak Bakumpai, subetnis Dayak di Barito yang memeluk agama Islam.
Kota kecil yang dikelilingi hutan dan bentuknya memanjang mengikuti
aliran sungai ini merupakan satu-satunya kota ramai di daerah pedalaman
Sungai Barito, yang membelah Pulau Kalimantan dari Banjarmasin,
Kalimantan Selatan, hingga Kabupaten Murung raya, Kalimantan Tengah.
Sebagai
kota air, Muara Teweh menyuguhkan pemandangan yang unik. Di kota kecil
ini, terdapat rumah apung yang cukup banyak, berderet di sepanjang
tepian Sungai Barito. Jenis rumah semacam ini dapat dianggap sebagai
kearifan lokal dalam menghadapi bahaya banjir. Karena banjir di Muara
Teweh pada umumnya berupa genangan, bukan air bah, jadi setinggi apapun
banjir yang terjadi tidak akan menenggelamkan rumah-rumah tersebut.
Di sepanjang aliran sungai, pengunjung
juga akan menjumpai pemandangan alam yang menawan. Menyaksikan lebat dan
hijaunya hutan Kalimantan serta mendengarkan nyanyian khas hewan-hewan
yang hidup di dalamnya merupakan pengalaman berharga yang mungkin tidak
akan dialami di tempat-tempat lain. Dengan menggunakan jasa ojek speed
boat, pengunjung dapat menikmati sepuasnya keindahan pemandangan alam di
sepanjang aliran Sungai Barito tersebut. Pengunjung tidak perlu
khawatir dengan harga yang ditawarkan, sebab tidak ada harga resmi untuk
alat transportasi ini, sehingga pengunjung dapat menawarnya. Pada
umumnya, besar-kecilnya biaya yang dikeluarkan tergantung pada jarak
tempuh yang dikehendaki oleh pengunjung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar